Postingan

ELIEZER, ALLAHKU ADALAH PENOLONGKU

Gambar
CUPLIKAN KISAH UNIK ANANDA KEVIN JAGAR ELIEZER NABABAN Bayi mungil nan lucu, lahir sebuah klinik bersalin Dr. Musbar, Sp.OG Kotà Padangsidimpuan, 22 April 2003 yang lalu, menambah suka cita keluarga kami. Masih dalam kandungan Mamanya, kami sudah beri ia nama Kevin Jagar, namun setelah lahir sebelum diterbitkan akte lahirnya oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kami tambahkan kata Eliezer di belakang. Eliezer sendiri berasal dari dua suku kata “Eli” dan “Ezer” (Ibrani), yang artinya Allahku, Penolongku.  Orangnya aktif, tidak mau diam. Apalagi sejak ia mulai belajar merangkak, semakin repot menjaganya, menjauhkan barang-barang pecah belah dari jangkauannya. Sudah berulang kali iia mengambil handpone Mamanya dan dia masukkan ke bak mandi. Suatu ketika dia menghidupkan lilin, lalu main-main di kamar bersama kakaknya Tifany (beda usia satu tahun sembilan bulan), akibatnya kain sprei terbakar. Ketika melihat kepulan asap, saya langsung menarik Kevin ke luar rumah, lalu segera m

TIDAK MAMPU ATAU KETAKUTAN

Gambar
(Kisah Nyata LATSARMIL, Diklat Calon Hakim Tahun 1999) Mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan sebagainya; tidak takut (gentar, kecut), demikian KBBI mendefenisikan kata "berani".  Bagi para pejuang,  petarung,  petanding,  pebisnis,  pemimpin maupun penguasa,  kata "berani" adalah menjadi modal utama,  yang menentukan keberhasilan suatu misi.  Terkait hal itu, aku ada pengalaman dramatis penuh arti. Pertengahan bulan Juli 1999, kami Calon Hakim Angkatan XI berjumlah 101 orang memasuki Mako (Markas Komando) Marinir Cilandak, Jakarta Selatan dalam rangka Latihan Dasar Militer (Latsarmil).  Di penghujung latihan,  kami dibawa oleh Pelatih Marinir dan Intai Amfibi ke Pantai Ancol. Seperti biasa, kami disuruh baris berbaris, berlari-lari di sepanjang bibir pantai.  Setiap kaki melangkah, mulutpun melantunkan  lagu-lagu perjuangan,  serasa pasukan akan menghadapi pertempuran sengit.   Kali ini

CINTA DAN AIR MATA DI PERSIMPANGAN JALAN

Gambar
Cinta Dan Air Mata, Di Persimpangan Jalan (Kisah Nyata, Suami Istri Sepakat Minta Cerai) (Gambar Ilustrasi) P agi itu, udara sejuk dan mentari pagi memancarkan kehangatan cahyanya. Bagi saya spesial, betapa tidak, hari itu merupakan ulang tahun saya, 25 Maret 2019. Belum sempat breakfast  'serapan pagi' di hotel, saya menyetir sendiri kendaraan roda empat dari Jambi. Sedikit buru-buru, memastikan tidak terlambat memimpin apel pagi di Kantor Pengadilan Negeri Muara Bulian.  Jarak tempuh kedua kota itu, lebih kurang satu setengah jam. Walau udara sejuk, mentari bersinar cerah, namun tidak demikian dengan suasana hati saya.  Benar-benar jengkel. Mengapa tidak? Setibanya di kantor, Iwan, petugas cleaning service yang biasa membersihkan ruangan kerja saya berkata, "Maaf Pak Ketua, kunci kamar kerja bapak rusak." Sedikit kesal, saya katakan "Segera perbaiki!"  Usai memimpin apel, saya ke kantin cari serapan. Namun, pelayan kantin juga berkata, "M

PENTINGNYA ARTI SEBUAH NAMA

Gambar
# ApalahArtiSebuahNama ? Salah satu cuplikan dialog drama tragis namun romantis, Romeo dan Juliet karya William Shakespeare seorang pujangga kenamaan Inggris yaitu ketika Romeo membahas kisah cinta mereka. Romeo mempertanyakan, Apa arti nama Capulet (nama keluarganya) yang justru membuat perselisihan. “ What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet ". (Apalah arti sebuah nama? Meskipun kita menyebut mawar dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.) Memang ada benarnya, tetapi dalam dunia bisnis atau dunia usaha pendapat itu bertolak belakang.  Nama itu sangat penting, terkait dengan brand produk atau suatu jasa. Dalam UU No. 15 Tahun 2001 tentang Merek Pasal 1 ayat 1, Merek diartikan sebagai sebuah tanda yang terdiri dari gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Jauh, ribuan tahun se

Pentingnya Memiliki Rasa Aman

Gambar
(Study Kasus Kehidupan Yusuf) B anyak pemimpin merasa tidak aman terhadap orang lain. Padahal konflik antar pribadi umumnya lahir dari rasa ketidak  amanan ( feeling of insecurity ) itu sendiri. Mereka berpikir, rasa tidak aman adalah hal biasa, tidak menyadari dampaknya luar biasa menghancurkan. Mudah mengetahui, apakah anda termasuk orang yang merasa tidak aman. Ajukan beberapa pertanyaan dan lihatlah hasilnya! Misalnya, "Apakah saya kecewa atas penilaian negatif terhadap penampilan saya? "Apakah saya merasa tidak nyaman bila berada di antara orang yang lebih berpotensi? "Apakah saya kecewa bila tidak diberi penghargaan atas pekerjaan saya? "Apakah saya kuatir kehilangan kedudukan saya? "Apakah saya tawar hati bila keinginan saya tidak terpenuhi? Kita perlu belajar dari kehidupan Yusuf yang luar biasa. Fakta menunjukkan,  Yusuf seorang pemuda tampan dan rupawan. Selain itu, dia kesayangan orang tuanya, Yakub.  Istimewa, dia selalu dikenakan jubah maha

KESOMBONGAN MENDAHULUI KEHANCURAN

Gambar
SOMBONG (Lokasi Bunker Kaliandem Gunung Merapi) B anyak masalah dalam hidup kita merupakan hasil dari kesombongan, tapi hanya sedikit orang yang dapat menyadarinya. Mereka menjadi begitu sombong atas hal-hal baik yang telah diberikan Allah kepada mereka. Pekerjaan, harta, keahlian, keluarga, kedudukan, anak-anak, pendidikan, dan banyak hal lainnya. Uzia, memulai kehidupannya dengan baik. Ia diangkat sebagai raja pada usia muda, 16 tahun. Meskipun masih muda, Uzia melakukan apa yang benar di mata Tuhan Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari Tuhan, Allah membuat segala usahanya berhasil. (2 Tawarikh 26:4,5). Kemasyhuran Uzia tersebar luas dan kekuatan pasukannya bertambah besar. Ia memiliki 2.600 kepala prajurit dan 307.500 bala tentara yang membantunya mengalahkan musuh. Namun, tragisnya setelah menjadi kuat, ia menjadi sombong dan tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Uzia tidak ingat lagi akan

Fokus Pada Akar

Gambar
-- Pemimpin Yang Baik Fokus Pada Akar (bukan buah) dan Menghargai Proses. Alkisah sebuah perusahaan telekomunikasi di Italia sedang mencari satu tenaga teknis untuk menangani salah satu departemen dari perusahaan tersebut. Begitu banyak yang datang melamar dan menjalani ujian tertulis. Setelah itu peserta yang lulus diberi semangkok bibit kacang hijau untuk disamaikan. Dan setelah jangka waktu yang diberikan setiap orang harus membawa pulang bibit kacang hijau yang telah tumbuh segar ke perusahaan tersebut. Siapa yang berhasil merawat kacang yang tumbuh paling segar akan memperoleh posisi pekerjaan yang dikejar banyak orang karena memberikan jaminan gaji yang tinggi. Setelah jangka waktu yang ditentukan para peserta ujian kembali lagi ke perusahaan sambil membawa bibit kacang hijau yang telah bertumbuh segar menghijau. Setiap orang memamerkan hasil usaha mereka dan dalam hati berharap bahwa ia akan memperoleh posisi yang bagus tersebut. Nampak seketika bahwa team penilai ak

Dampak Dari Perkataan

Gambar
"Dampak dari Perkataan" Nelson Mandela , tokoh penentang rezim apartheid di Afrika Selatan yang dipenjara selama hampir tiga dekade, sangat paham tentang kuasa perkataan. Satu dekade, setelah pembebasannya, Mandela berkata “Bukan kebiasaan saya untuk berkata-kata dengan sembarangan. Pengalaman selama 27 tahun mendekam di penjara telah mengajar kami untuk menggunakan kesunyian dari kesendirian itu guna memahami betapa berharganya perkataan, dan betapa kuat dampak perkataan terhadap hidup-mati seseorang.” 1.  Perkataan kita berkuasa. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (Amsal 16:24) Perkataan kita memiliki kuasa yang nyata. Allah bahkan berbicara untuk menjadikan semuanya dengan perkataan (berfirman). Kita adalah  bagian gambar dan rupa-Nya karena itulah kita memiliki kuasa dalam perkataan. Melalui perkataan, kita dapat melakukan melebihi sekedar menyampaikan informasi saja. Perkataan memiliki kuasa

Misi Kepada Orang Rimba

Gambar
PELAYANAN MISI KEPADA ORANG RIMBA (Hidup lebih Hidup) Jambi, 8-4-2018 Kegiatan pelayanan kami (Warga Kristisni se-Pengadilan Tinggi Jambi) sepanjang hari ini sungguh diberkati Tuhan dengan luar biasa. Berangkat dari Kota Jambi diawali dengan Doa, selama perjalanan 4 jam, tidak ada kendala, tiba dengan selamat di GBI Pematang Kulim, dimana 34 KK anggota Jemaatnya adalah Suku Anak Dalam. Selama beberapa hari ini tidak ada hujan, sehingga rombongan bisa mencapai lokasi. Namun setelah ibadah berlangsung hujanpun turun dengan lebatnya. Ibadah berlangsung dihadiri lebih kurang 200 orang, kami melihat bagaimana khusuknya dan keseriusan mereka dalam beribadah, padahal gereja ini baru berdiri 6 tahun yang lalu. Anak2 Sekolah Minggu bernyanyi dengan riang gembira, pemuda remaja dan orang tua juga tidak ketinggalan, padahal keadaan ekonomi mereka sangatlah memprihatinkan, tetapi kecintaan kepada Tuhan membuat mereka bersemangat dalam memuji Tuhan. Bahkan di pemukiman mereka telah dib

Belajar Memahami

Gambar
"Belajar Memahami" Selama 15 tahun menjadi Hakim,  Saya melihat sifat kebencian, iri hati,  merasa benar sendiri,  hebat sendiri, dan harga diri yang berlebihan penyebab utama seseorang melakukan penganiayaan,  pemerkosaan bahkan pembunuhan maupun tindak pidana lainnya. Hal yang sama juga menjadi penyebab seseorang tega menfitnah, menghina dan mengkhianati orang lain. Ketahuilah,  jika anda berusaha menekan dan menjatuhkan orang lain,  maka posisi anda sedang turun bahkan jatuh bersamanya.  Jika anda berusaha balas dendam dan membenci orang lain maka anda sedang menjalani proses bunuh diri.  Jika anda merasa hebat,  mengumbar kebenaran sendiri dan mengklaim harga diri, maka anda sedang menjatuhkan harga dirimu. Mari belajar melihat orang lain dari sisi pandang yang berbeda,  belajar memahami berbagai sifat dan karakter orang lain, membuat kita bahagia walaupun sesungguhnya orang lain itu menjengkelkan.  Hidup itu adalah seni,  akan terasa indah,  bila cintamu tulus t

Kisah Tempo Doeloe

Gambar
Setiap Moment Menyimpan Rahasia Melihat foto ini langsung teringat memori di masa kecil  (ketika berusia 13 tahun) tahun 1984.  Hidup di desa, jauh dari keramaian, di lereng sebuah bukit Dolok Imun, Dusun Lumbantobing, Desa Lumban Tonga-tonga. Penerangan listrik belum tersedia dan jalan belum dilapisi aspal. Dua ratus meter di belakang rumah kami ada jalan menuju dua desa lain (Desa Simarpinggan dan Desa Sibontar) sesekali dilalui oleh mobil pribadi (perantau), ataupun mobil pengangkut barang dan hasil pertanian. Ketika hujan turun, pastilah mobil itu tidak sanggup melaluinya. Posisi jalannya menanjak, licin pula.  Terkadang pada malam sedang enak menikmati tidur,  terdengar suara raungan mesin mobil.  Ayah membangunkanku "Ayo nak bawa cangkul, parang dan keranjang untuk membantu mobil yang mogok itu." Alat itu untuk meratakan jalan, dan membuang lumpur, kemudian menebang kayu-kayu kecil dan diletakkan dijalur lintasan ban. Keranjang untuk mengambil pasir dan kerikil dan

Kuasa Perkataan

Gambar
"Kuasa Perkataan" Mei 1940, Pasukan Inggris mengalami kekalahan telak melawan Pasukan Jerman di bawah pimpinan Hitler.  Pertempuran hebat yang terjadi di Prancis tersebut memaksa mereka mundur hingga ke Pantai Dunkirk,  Prancis. Akhirnya, mereka kembali ke Inggris melalui laut dengan tangan hampa karena peralatan perang tinggal di Prancis. Pasukan itu mangalami kejatuhan mental yang hebat.  Tidak mudah untuk membangun dan memulihkan semangat mereka, butuh waktu lama. Tetapi sesuatu yang berbeda, terjadi pada acara penyambutan pasukan yang kalah tempur tersebut,  Wiston Churchill, Perdana Menteri Inggris dengan kepala tegak berkata "Kita akan berjuang terus,  Kita akan kembali bertempur di Prancis,  betempur di segala lautan dan akan mempertahankan pulau ini,  berapapun harganya.  Kita akan bertempur di ladang,  di bukit,  di pelosok maupun di jalanan,  kita tidak akan menyerah!" Ternyata, kata-kata Churchill yang sederhana itu, mampu membakar dan mengobar