PERKATAAN HIKMAT


Konon ada sebuah kisah seorang raja yang sangat berkuasa. Suatu ketika, sang raja bermimpi semua giginya tanggal. Penasaran akan arti mimpi itu, pagi harinya dia memanggil penasihat kerajaan untuk mengartikan mimpi itu.

Penasihat pertama dipanggil. "Wahai penasihat, tadi malam aku bermimpi, semua gigi ku tanggal, tahukah engkau kira-kira arti pesan mimpiku itu?" tanya baginda Raja.

Penasihat menjawab, "Oh, hamba mengetahui artinya. Maksud mimpi tuanku raja adalah sebentar lagi seluruh sanak keluarga baginda akan terserang penyakit dan meninggal dunia".

Mendengar hal itu, mata baginda  sontak melotot.  Wajahnya memerah, ia benar-benar marah mendengar jawaban penasihat itu. Raja memanggil para algojo kerajaan, lalu memenggal kepala sang penasihat. Benar-benar tragis.

Kemudian baginda raja memanggil penasihat yang kedua, dan bertanya tentang hal yang sama.

Sambil tersenyum, penasihat kedua menjelaskan, "Selamat buat tuanku baginda raja, mimpi tersebut berarti baginda akan berumur lebih panjang dari sanak saudara baginda yang lain".  Mendengar itu, sang raja mengangguk-angguk sambil tersenyum lebar.

Beranjak dari cerita itu, kita perlu belajar untuk mengungkapkan perkataan yang tepat, dengan bijak dan cerdas. Sebenarnya penafsiran mimpi baginda raja itu mempunyai makna yang sama. Namun penasihat yang pertama menyampaikannya  dengan tidak menggunakan perhitungan.  Sebaliknya penasihat kedua secara bijak memilih kata-kata yang tepat. Sehingga reaksi orang yang mendengar akan berbeda.

Menyadari dampak dari perkataan kita, bukan berarti harus memanipulasi kata-kata dan berbohong. Perlu bertindak cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Oleh karena itu, milikilah kepekaan terhadap sikap dan perasaan lawan bicara, agar kita bijaksana dalam berkata-kata. (Inspirasi 5 Menit).

Raja Salomo pernah mengungkapkan, "Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar". (Amsal 25:11-12)

Karenanya, jagalah supaya kata-katamu tidak hambar, tidak sumbang yang dapat melemahkan semangat orang bahkan bisa sampai membawa huru hara. Sebaliknya perkatakanlah yang baik, di saat tidak setuju, berbeda pendapat, berbeda keyakinan (nilai) dengan orang lain.

Kehebatan seorang pembicara, bukan pada saat dia bisa membuat terpukul para pendengarnya.  Tetapi saat dia bisa memotivasi dan menginspirasi audiens untuk hidup lebih baik.

Kalaupun anda tidak setuju, saya mau katakan hari ini, apapun aktifitas, pekerjaan dan strata sosialmu, anda adalah orang yang terbaik, yang bisa menginspirasi dan memotivasi banyak orang di sekelilingmu. Perkataanmu menjadi oase yang menyegarkan di padang gurun.

Selamat beraktifitas sahabat terbaik, tetap semangat dan sntusias!

Saksikan vidio clip Kisah Buku Terbanglah Rajawaliku



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesaksian Aktor Pemeran The Passion Of The Christ

Kisah Nyata Missionaris David Flood dan Svea di Zaire

KESOMBONGAN MENDAHULUI KEHANCURAN