TAHUN BARU, MILIKILAH HATI YANG BARU


TAHUN BARU, MILIKILAH HATI YANG BARU


"Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu."  Amsal 27:19

Hati kita mencerminkan siapa kita sesungguhnya, artinya apa yang ada dalam hati seseorang pasti akan terefleksi dalam ucapan dan tindakannya.  Kalau hati tidak beres maka segala ucapan dan tindakannya pun pasti tidak beres.  Itulah sebabnya penulis Amsal menasihati kita agar senantiasa menjaga hati dengan penuh kewaspadaan agar tetap dalam kondisi baik dan beres.  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).

Ada banyak persoalan yang dapat terjadi dalam hati manusia, salah satunya  hati sebagai sumber kejahatan.  "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat."  (Matius 15:19).

Selama 17 tahun menjadi Hakim, saya banyak menemukan terjadinya berbagai tindak pidana kejahatan seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, penipuan, pemerkosan, penghinaan, sumpah palsu dan sebagainya berawal dari niat yang ada di dalam hati si pelaku.  Sungguh mengerikan,  jika hati tidak dijaga dan dipelihara dengan baik, akan membawa dampak yang buruk.

Hati tidak berbohong, namun hati dapat memerintahkan kita untuk berbohong. Hati tidak bisa membunuh, tetapi hati sanggup menyuruh tangan untuk membunuh. Hati adalah perangkat lunak dalam komputer otak manusia yang dapat memprogramkan kita berbuat seturut kehendaknya.

Betapa berkuasanya hati.  Itu sebabnya firman Tuhan mengingatkan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan “ (Amsal 4:23). Hati adalah sumber mata air, bila sumbernya kotor, maka kotorlah airnya, namun bila sumbernya bersih, maka bersihlah airnya. Rupanya hati tidak dengan sendirinya bersih, kita harus menjaganya dengan seksama. Kita harus selalu melindunginya agar tidak tercemari.

Ketika kita bisa menjaga hati kita dengan baik, maka Sifat “HOTEL” (Hosom, Teal, Elat, Late) akan bersih dari dalam diri kita. Sifat ini jika tidak dibuang akan menjadi racun dalam kehidupannya, orang terdekatnya maupun sekelilingnya.

Sebagaimana disarikan dari https://www.komunitas-batak.com/hosom-teal-elat-late-hotel-penyakit-orang-batak.html,  bahwa pengertian Hosom, Teal, Elat dan Late sebagai berikut:

1. 'Hosom' adalah sifat selalu membenci, dendam terhadap orang lain akibat gesekan ataupun benturan kepentingan satu sama lain. Gesekan atau benturan kepentingan itu menjelma menjadi cikal-bakal dendam apalagi tidak bisa diurai dengan tuntas.

2. 'Teal' adalah sifat, sikap petantang-petenteng yang cenderung dilatari kesombongan diri ataupun keangkuhan pribadi. Angkuh, sombong, patentengan, menganggap segala sesuatu enteng adalah cerminan sifat super ego serta percaya diri berlebihan yang merupakan sifat buruk melekat pada diri manusia. Percaya diri berlebihan (over comfidence) akan membuat seseorang bertindak sesuka hati (over acting) atau “Teal”. Ada juga orang memiliki sifat angkuh, sombong dan patentengan tanpa ada suatu kebanggaan dimiliki. Inilah yang disebut “Teal so hinallung”. Dan orang seperti itu sering disebut “parhata manggang” yakni sifat hiperbola atau melebih-lebihkan sesuatu obyek diluar fakta sebenarnya.

3. 'Elat' adalah suatu sifat cemburu, iri, sirik, dengki atau tidak senang melihat kelebihan orang lain. Elat (cemburu, iri, sirik, dengki) adalah sebuah konsep diri negatif dari diri manusia. Sifat Elat tidak mampu bersaing sehat, tidak mampu menerima, mengakui kelebihan atau keunggulan orang lain, yang melebihi dirinya. Dia “senang melihat orang susah atau sebaliknya, susah melihat orang senang.” Dikala sifat cemburu, iri, sirik, dengki semakin menebal maka seseorang akan melakukan intrik-intrik untuk merusak keberhasilan atau kesuksesan orang lain. Dia tidak pernah berpikir secara objektif.

4. 'Late' (sirik) adalah sifat atau sikap ingin merusak, menghancurkan keberhasilan, kesuksesan atau kebahagiaan orang lain. Sifat atau sikap demikian merupakan cerminan karakter buruk seseorang  yang dipengaruhi otak kotor dan hati busuk yang tidak rela melihat keberhasilan atau kebahagiaan orang lain. Berbagai intrik-intrik jahat dilancarkan untuk merusak, menghancurkan kesuksesan pihak lain, dan ketika taktik jahatnya berhasil, maka dia merasa puas.

Sifat, sikap serta perilaku demikian sering dipraktekkan pada persaingan tidak sehat. Sifat cemburu, iri, sirik dan dengki, tidak mau dengan suka rela menerima atau mengakui kemampuan, keberhasilan pihak lain merupakan cerminan konsep diri negatif serta ketidakdewasaan seseorang.

Senang melihat orang susah, susah melihat orang senang (SMS) selalu mengantui seseorang yang diselimuti sifat cemburu, iri, sirik dan dengki “HOTEL” karena selalu memandang segala sesuatu hanya dari dalam dirinya sendiri.

Penulis Amsal secara serius mengingatkan hal ini, “Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.” (Amsal 6:16-19).

Dengan menjaga hati kita tetap bersih di hadapan Tuhan, perkara itu akan jauh dari dalam diri kita.

"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat." (Yehezkiel 36:26).

Selamat Tahun Baru, Milikilah Hati Yang Baru, Tuhan Yesus Memberkati.
Tetap Semangat dan Antusias

(Derman P. Nababan)

Komentar

  1. Sejak saya menjadi HambaNya mulai pelayanaan tahun 2003 sampai sangat ini amang, hanya satu rahasianya untuk memiliki hati yang bersih yaitu belajarlah kita seperti Bapa (teladan Yesus Kristus). kerendahan hati adalah fondasi utamanya dan yang selanjutnya mengikuti (kejujuran, murah hati, dll). Marilah kita melayani dengan ikhlas,murah hati, keterbukaan yang paling utama.saya yakin niat hati utk berbuat jahat akan jauh dari kita, jika kita merendahkan hati kita karena iblis bisa menyamar mjd malaikat terang dan melakukan mujizat2 tapi iblis tak bisa meniru kerendahan hatiNya Bapa. Gbu

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih, anda telah mengunjungi web ini, kiranya menjadi berkat. Silahkan di share untuk kebaikan bersama.

Postingan populer dari blog ini

Kesaksian Aktor Pemeran The Passion Of The Christ

Kisah Nyata Missionaris David Flood dan Svea di Zaire

KESOMBONGAN MENDAHULUI KEHANCURAN