SURAT TERTUTUP, BUAT DIRI SENDIRI
SURAT TERTUTUP, BUAT DIRI SENDIRI
Tifany Saulina Nababan, Sipinsur |
Benar, anda ada hari ini karena anugrah Tuhan. Tetapi apakah anda berpikir seperti apakah hidup anda 6 tahun lagi? Tuhan memberi matahari dan hujan kepada setiap orang. Tuhan juga memberi kesempatan yang sama kepada setiap orang melalui siang dan malam, kecuali anda berada di daerah kutub. Namun setiap orang menggunakan waktu, kesempatan dan berkat itu secara berbeda.
Jika anda tidak pernah memikirkan, merencanakan seperti apa hidup anda ke depan, maka anda akan cendrung mengalami stagnasi kehidupan. Seperti “Monsak humaliang bogas”, bergerak tetapi tidak ada kemajuan. Sibuk, tetapi hanya rutinitas. Kondisi itu sungguh membosankan. Maka tidak heran, seseorang karyawan yang visioner akan resign dari tempat dia bekerja, walaupun dia menadapat salary 'gaji' yang memadai. Persoalannya, bukan seberapa besar perusahaan menghargai kinerjanya, tetapi dia melihat jauh ke depan dan perusahaan itu dinilai tidak mampu menjadi jembatan untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.
Karenanya, anda harus berpikir dan mengatakan kepada diri sendiri, dengan pertolongan Tuhan beberapa tahun yang akan datang aku sudah ada di posisi itu. Katakan berulang-ulang, lakukan dan jalanilah. Memang, anda tidak bisa memastikan sampai atau tidak di posisi itu, karena itu otoritas Tuhan. Tetapi ketika anda tidak berpikir, ketika anda tidak melangkah mungkin Tuhan-pun akan berkata “Anda kan, sudah nyaman dengan keberadaan anda saat ini, bagaimana mungkin Aku mengangkatmu lebih tinggi lagi?”
Siapa yang butuh pertolongan? Adalah orang yang berjuang. Orang yang tidak berjuang tidak perlu pertolongan. Mental pejuang datang dari dalam diri pribadi, pertolongan baru datangnya dari Tuhan.
Saya kagum, membaca Surat tertutup dari Anakku Tifany Saulina. Enam tahun lalu, tepatnya 24 April 2014, dia menulis sepucuk surat tertutup untuk dirinya sendiri (Self Talk). Ketika itu Tifany masih kelas 8 SMP Santo Thomas 1 Medan. Kelas akselerasi, ditempuh hanya 2 tahun saja. Surat itu bisa dibuka, enam tahun berikutnya, ya saat ini.
Mau tahu isi suratnya, demikian surat lengkapnya.
Medan, 24-04-2014
Untuk diriku sendiriPaskah tahun 2020
Hai...
Selamat Paskah ya...
Saat ini aku sedang berada di kelas akselerasi, kelas 8. Mungkin akan sangat susah untuk melewati 6 tahun, tapi aku sendiri akan membaca surat ini di 6 tahun mendatang.
Selama Pra-Paskah 2014, aku masih bersifat sama seperti aku di kelas 6 SD, dan saat masa Paskah ini, mungkin telah terjadi beberapa perubahan padaku. Seperti emosi, yang sudah mulai bisa kukendalikan. Aku sangat berharap, saat aku membaca surat ini di 6 tahun mendatang aku sudah membanggakan orang tuaku, aku sudah lulus SMA Favorit, dan aku sudah dewasa, dalam jasmani dan rohani.
Aku juga berharap, di 6 tahun kemudian, aku sudah kuliah. Dan mudah-mudahan aku bisa mewujudkan cita-citaku menjadi seorang astronot. Mungkin itu akan susah dicapai, tetapi aku di 6 tahun mendatang akan tetap berjuang demi mencapai cita-citaku. Aku harus tetap bekerja keras, demi mendapatkan apa yang kuinginkan.
2 hari yang lalu Kevin ulang tahun yang ke 11. Aku sangat senang, walaupun orang tuaku tidak memberikan hadiah kepadanya karena dia menghilangkan hp-nya. Ompung memberikan hadiah yang benar-benar diinginkannya, sepatu roda. Saat membuka kado itu, dia sangat senang.
Saat 6 tahun lagi dia sudah berumur 17 tahun dan sudah hampir lulus SMA. Aku sangat ingin melihatnya masuk sekolah yang bagus, Perguruan Tinggi Favorit, dan melihatnya bahagia. Aku juga sangat ingin melihatnya menjadi laki-laki yang kuat.
Saat ini, aku sangat nge-fans dengan One Direction (1D). Terutama dengan Niall James Horan. Niall sekarang berumur 21 tahun, tapi masih bersifat seperti anak kecil. Diantara anggota 1D yang lainnya cuma dia yang tidak memiliki tato, suka makan dan mudah tertawa. Dia gampang bergaul dengan orang lain. Itulah sebabnya mengapa aku mengaguminya, walaupun dia bukan orang Indonesia dan tinggal di London, juga berasal dari Irlandia.
Aku ingin sekali bertemu dengannya, aku tidak tahu di 6 tahun mendatang, aku masih mengagumi Niall yang berumur 27 tahun.
Tapi walaupun begitu, mungkin aku akan mencoba menabung dan berlibur di London. Hahaha... mungkin terlihat sangat berlebihan, ya namanya juga nge-fans, pasti heboh. Kalau gak nge-fans, gak mungkin heboh.
Baiklah diriku yang bermur 19 tahun, kamu harus masuk Perguruan Tinggi yang bagus, kamu harus tegar menghadapi masalahmu. OK. Kamu harus kuat ya...
Sekian.
Dirimu yang berumur 13 Tahun
Tifany Saulina Nababan
Anda bisa melihat, bagaimana anak saya yang berusia 13 tahun, berbicara kepada dirinya sendiri. Dengan bahasa dan gayanya sendiri, melihat ke depan 6 tahun mendatang. Tamat SMP, benar dia masuk SMA Favorit di Jakarta. Tamat SMA dia diterima lewat jalur Undangan di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB Bandung, pada semester 3 memilih Jurusan Elektro.
Tifany bersama ribuan teman-temannya tidak secara kebetulan bisa kuliah di kampus itu. Itu dimulai dari Visi, yang diperkatakan kepada dirinya, berjuang menggapainya dan tentu sekali mohon pertolongan Tuhan. Ingat perkataan anda memiliki kuasa, perkatakan yang baik, maka kebaikan akan menghampirimu. Perkatakan sukses, semangat juang, motifasi, inspirasi dan banyak hal positif lain, maka itu akan mendatangimu.
Dari mana anda datang, dan dimana posisi anda saat ini, itu tidak terlalu penting. Yang utama adalah, anda tahu tujuan anda, anda melangkah dan berjuang menggapainya.
Semangat Pagi, Tetap Semangat dan antusias.
Derman P. Nababan
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih, anda telah mengunjungi web ini, kiranya menjadi berkat. Silahkan di share untuk kebaikan bersama.