Dampak Dari Perkataan
"Dampak dari Perkataan" Nelson Mandela , tokoh penentang rezim apartheid di Afrika Selatan yang dipenjara selama hampir tiga dekade, sangat paham tentang kuasa perkataan. Satu dekade, setelah pembebasannya, Mandela berkata “Bukan kebiasaan saya untuk berkata-kata dengan sembarangan. Pengalaman selama 27 tahun mendekam di penjara telah mengajar kami untuk menggunakan kesunyian dari kesendirian itu guna memahami betapa berharganya perkataan, dan betapa kuat dampak perkataan terhadap hidup-mati seseorang.” 1. Perkataan kita berkuasa. Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. (Amsal 16:24) Perkataan kita memiliki kuasa yang nyata. Allah bahkan berbicara untuk menjadikan semuanya dengan perkataan (berfirman). Kita adalah bagian gambar dan rupa-Nya karena itulah kita memiliki kuasa dalam perkataan. Melalui perkataan, kita dapat melakukan melebihi sekedar menyampaikan informasi saja. Perkataan memiliki kuasa